Senin, 25 Mei 2015

PARAGRAF



Konsep Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut
1.Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.
2.Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia: paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya: paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3.Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1). Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
2). Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3). Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
4). Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5). Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup. 
4.Unsur-Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
1)      transisi,
2)      kalimat topik,
3)      kalimat pengembang, dan
4)      kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5.Struktur Paragraf
Struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2.Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.2 Syarat – Syarat Paragraf Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
 Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan 4 hal, antara lain:
1)      Penyusunan kalimat topik,
2)      Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
3)      Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
4)      Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
pola runtunan waktu,
pola uraian sebab akibat,
pola perbandingan dan pertentangan
pola analogi,
pola daftar, dan
pola lain.
 
2.3 Jenis – Jenis Paragraf
Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatudi buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia
..

2.3.1 Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya
Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.
Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
 2.3.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif danefisien.
Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
 2.3.3 Macam-macam paragraf berdasarkan isi
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

kurniawanace13.blogspot.com/PARAGRAF

Prinsip kerja Ekstrusi, Cetak Tekan, Blow molding dan Injection molding



EKSTRUSI

Ekstrusi adalah proses yang digunakan untuk membuat objek dari profil penampang tetap. Bahan A didorong atau ditarik melalui mati dari yang diinginkan penampang. Dua keuntungan utama dari proses ini lebih dari proses manufaktur lainnya yang kemampuannya untuk membuat penampang yang sangat kompleks, dan bahan-bahan yang rapuh bekerja, karena bahan-satunya pertemuan tegangan tekan dan geser. Hal ini juga membentuk bagian dengan permukaan akhir yang sangat baik.

Ekstrusi mungkin terus menerus (secara teoritis memproduksi bahan tanpa batas panjang) atau semi-kontinyu (memproduksi berbagai buah). Proses ekstrusi dapat dilakukan dengan bahan panas atau dingin.

Umumnya bahan diekstrusi termasuk logam, polimer, keramik, beton, bermain adonan, dan bahan makanan. Produk ekstrusi umumnya disebut "ekstrudat". Menggambar logam adalah cara utama untuk menghasilkan kawat dan lembar, dan bar dan tabung juga sering dipakai.


Proses ekstrusi logam juga dapat meningkatkan kekuatan material.

Proses dimulai dengan memanaskan material saham (untuk ekstrusi panas atau hangat). Hal ini kemudian dimuat ke dalam kontainer di pers. Blok boneka ditempatkan di balik itu di mana ram kemudian menekan pada materi untuk mendorong keluar dari mati. Setelah itu ekstrusi ditarik untuk meluruskannya. Jika sifat baik yang diperlukan maka dapat dipanaskan atau dingin bekerja. [2]

Rasio ekstrusi didefinisikan sebagai luas penampang yang mulai dibagi dengan luas penampang dari ekstrusi akhir. Salah satu keuntungan utama dari proses ekstrusi adalah bahwa rasio ini bisa sangat besar sementara masih memproduksi komponen berkualitas.


Macam Prinsip Kerja Proses Cetak



1. Flat to flat (Datar ke Datar)

    -Prinsip cetak ini di gunakan dalam metode cetak tekan pada plat

    -Film yang di gunakan positif terbaca

    -Pembawa image (plat datar/cetakan) di letakkan di atas media penekan datar



2. Round To Flat (Bundar ke Datar)

    -Prinsip kerja menggunakan metode flatbed

    -Plat di letakkan di atas landasan datar, sedangkan bahan cetak di bawah oleh roll silinder

     yang di gerakkan melewati media tersebut.

    -Film yang di gunakan negatif (Tak Terbaca) selama tak ada roll/silinder penghubung lainya



3. Round to Round (Bundar ke Bundar)

    -Prinsip cetak menggunakan sistem cetak putar

    -Baik pembawa materi cetak maupun bahan cetaknya di letakkan di media silinder

    -Film yang di gunakan negatif (Tak Terbaca)

Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.

Proses Blowing terutama dimanfaatkan untuk membuat wadah berdinding tipis. Suatu silinder bahan plastik yang disebut porison diekstrusi secepat mungkin dan dijepit pada ujung cetakan-betah seperti tampak pada gambar. Pada waktu cetakan ditutup porison ditutup porison dipotong dan akibat tekanan udara, bahan tertekan ke permukaan cetakan. cetakan harus mempunyai saluran udara yang memadai agar permukaan produk mulus. Segera setelah produk cukup dingin, cetakan dibuka dan produk diketuarkan.






 Gambar 1. Prinsip kerja Blowing machine



Proses cetak tiup mirip dengan proses pembuatan botol datam industri gelas. Suatu pipa yang terbuat dari bahan termoplastik diekstruksi datam cetakan yang terbuka. Kedua ujung plastik tersebut terjepit dan tertutup ketika cetakan ditutup dan udara ditekan dialirkan ke dalam pipa kosong tersebut metatui pipa pusat dalam kepala cetakan. Udara tekan mengembangkan plastik sehingga melekat pada dinding cetakan. Setetah di dinginkan sebentar, plastik selama itu masih berada di bawah tekanan, tekanan udara diturunkan dan cetakan dibuka. Botol dikeluarkan dari cetakan dan mesin disiapkan untuk siklus berikutnya. Untuk beberapa jenis plastik, botot harus didinginkan sampai mencapai suhu ruang. Ujung atas dan bawah botol kemudian dipotong untuk membuang selain itu juga tidak diperlukan proses penyetesaian lainnya. Proses berlangsung secara kontinu untuk setiap cetakan yang seturuhnya berjumlah detapan.




Proses

  • Parison diekstrusi dari atas ke bawah di antara rongga cetakan (mold)
  • Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan
  • Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding cetakan dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan
  • Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan




Injection molding adalah metode pembentukan material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air sehingga mengeras.
Meskipun banyak variasi dari proses dasar ini, 90 persen injection molding adalah memproses material termoplastik. Injection molding mengambil porsi sepertiga dari keseluruhan resin yang dikonsumsi dalam pemrosesan termoplastik. Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah, pabrik terdapat barang-barang dari plastik yang dibuat dengan cara injection molding, misalnya pesawat telepon, printer, keyboard, mouse, rumah lampu mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, helm, televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang lain.
Proses
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.